Tadinya...
Aku
ingin memeluk sebuah keinginan yang belum selesai. Dan saat ini aku menunggu
itu.
Kenyataannya
aku anggap saja itik yang tenggelam di sawah.
Tadinya...
Aku
ingin membuat sebuah pengakuan yang tak kalah menarik dari sebuah Menara Eiffel
dan Tugu Monas.
Kenyataannya
sepatuku masih tetap saja robek tanpa seorang pun mengingatkanku untuk
memperbaikinya.
Tadinya...
Aku
akan meminjam sebuah arloji agar waktuku yang sedetik ini lebih berharga dari
segunung emas di hadapanku.
Kenyataannya
aku lebih menyukai kameraku kugenggam dan ber-hunting ria, mengagumi dan hasil foto sehari semalam.
Aku
membuat sebuah saksi yang akan mengejutkan semua orang di dunia ini dengan
meniduri sebuah mimpi.
Kenyataannya
saksi hanya bisu dan mimpiku tak sebagus penghayal profesional.
Tadinya...
Aku
akan menambah nada dan melodi bernada mayor.
Kenyataannya
aku lebih membenarkan orang-orang menangis. Musikku hanya bernada minor dan
berkembang seiring hati yang melankolis. Biola semakin mendramatisir langit
sore hari yang teduh dan peluh orang-orang pulang kerja.
Tadinya...
Aku
senang dengan diam. Kuanggap lebih hebat dari kuda pemenang lomba pacuan.
Kenyataannya
diam adalah sebuah teriakan tersembunyi dan tak terdengar oleh siapapun
0 komentar:
Posting Komentar