Berita (7) Buku Saya (3) Cerpen (31) Download Novel (2) lain-lain (1) Musik (7) Puisi (39)

Translate

Rabu, 28 Desember 2011

Figura Ayah


RUPANYA, BEGINI RASANYA BERTAHAN, MUSIM dingin yang lalu
Tangan bergetar dan mulut meratap, doa yang sopan, kala itu

Figura Ayah,
Petuahnya tentang kesan dan pesan, pinggir sungai, dan berjibun-jibun suara serak, dia masih setia pada hayat

Bergerak menyuruhku tegak, menyuruh menjalin temali dan tak menghiraukan hiruk pikuk penasehat mabuk, dia bukan sedang jatuh cinta, melainkan berada di gelombangnya samudera. Jangan dengar nasihatnya!

Jangan lalai!
Sebab tak guna berlari, jika akhirnya letih. Terbaring.
Pikirkan tentang masalah surat kabar pagi ini yang menyebutkan: janganlah akhiri dengan sepi, rianglah, syukurlah, rajamlah air mata, bilang jangan kembali!
Setelah itu kita minum kopi bersama Ayah

0 komentar: