Berita (7) Buku Saya (3) Cerpen (31) Download Novel (2) lain-lain (1) Musik (7) Puisi (39)

Translate

Rabu, 18 April 2012

Permainan Bodoh



Kita sendiri yang membuat permainan ini menjadi semakin seru
Memang, tadinya tidak memakai air mata
Tapi terpakai sudah secara tak sengaja
Bukan salah kita juga, permainan bodoh ini berlangsung sangat lama, mendalam dan menyayat
Bukan salah siapa-siapa, karena kita sama-sama haus dan minum air: di pertokoan yang menghadap ke barat

Dan kita masing-masing tidak ada yang mencoba untuk keluar
Kita tetap menjajaki, meskipun saat langkah yang lemah, kita bertahan dan saling menopang
Padahal, ini adalah suatu kesalahan yang kita buat
Kita menghianati milik-milik kita
Hampir saja kita selempangkan demi suatu yang busuk ini
Mengenyampingkan ego demi hasrat kepercumaan
Seringkali juga kita seterukan dinginnya malam yang kita terjemahkan dalam sebuah bait yang hangat
Kita membuat api unggun abadi, untuk berdua pada malam berbintang yang semakin tertutup awan
Seolah tak senang, kita hancurkan apa saja yang ingin kita lenyapkan
Tak peduli kecoa berjalan tenang atau lipan yang sedang bermalam: sangar
Kemudian, kita dihujat, ditertawakan, disiniskan, dibenci
Jika perlu, seseorang akan memasukkan kita ke jurang yang lebih dalam lagi
Di sana kita akan menemui pintu neraka dan penjaganya yang penuh kemurkaan dan ketidaksukaan terhadap keberadaan dua umat yang menyebalkan
Celakalah kita saat itu nanti. Hanya bisa pasrah dan menangis oleh kutukan-kutukan pedih
Nyatanya memang dunia itu selalu berputar. Berputar-putar membuat kepala kita pening
Apalagi kita semakin membual, semakin hari semakin bukan manusia: layaknya setumpuk simpanan dan ketakutan
Kita layaknya lingkungan kumuh yang terjamah orang-orang kumuh, begundal, kumal: kita kotor!
Seandainya masih tegar, maka bertahanlah kau
Bertahan bersamaku bila tak mampu untuk keluar dari permainan biadab ini
Bila kau mampu, benahilah cinta yang terpotong-potong banyak
Sesegera mungkin rekatkan dengan sangat bijak
Dan lupakan permainan ini, jangan kau anggap kenangan
Karena tak akan menyenangkan sama sakali

0 komentar: