Bermain

Pastikan bahwa hari ini tidak hujan
Karena aku ingin menjemputmu bermain-main
Kita akan ke taman bermain, bermain air, bermain udara, bermain pasir, bermain debu, tidak api
Jikalau hujan, bisa saja aku tetap menjemputmu bermain-main
Namun sepertinya aku akan mengajakmu permainan lebih dewasa daripada yang kutawarkan sebelumnya
Kita akan bermain cinta-cintaan, bermain rindu-rinduan, bermain marah-marahan, bermain sedih-sedihan, bermain haru-haruan, bermain bimbang-bimbangan, bermain ceria-ceriaan, bermain datar-dataran
Aku sudah siap payung, jadi kau tak perlu takut

Kita tak akan basah terlampau kuyup
Aku sudah siapkan semuanya
Sekarang tinggal kau yang siapkah atau tidak
Kau tak perlu berdandan secantik kau ingin cantik, tak perlu pakai gincu, tak perlu taburkan bedak, tak perlu gaun yang indah, tak perlu sepatu kaca, tak perlu rambut pirang, tak perlu gelang emas, tak perlu kalung berlian
Permainan yang akan kutawarkan padamu adalah permainan hidup, di mana kamu dan aku memulainya dengan memasangkan sebuah cincin—jika kau ingin emas asli, aku berikan, jika kau ingin imitasi, aku tetap berikan emas
Jadi: kau hanya perlu persiapkan jari manismu dan hatimu yang kosong
Sederhana bukan? Setelah itu kita bermain bersama, berharap tidak hujan gerimis apalagi lebat-lebat
Namun meskipun hujan aku tetap mencari cara agar kita tidak basah terlampau kuyup
Bukankah begitu seharusnya aku, yang kau inginkan?
Ayah ibu kita dan kerabat kita juga berpendapat demikian?
Jadi?
Sudah siapkah jari manismu?
Ayo!